The Lady Finger

October 7, 2012

Lviv, The Exotic City in Eastern Europe.

It’s such a pleasure ever been to Lviv. Ada kebanggaan tersendiri yang muncul didalam diri ketika gue dikasih kesempatan menggunjungi dan tinggal selama 2 bulan buat ikutan Exchange Program dari AIESEC ke negara eropa yang jarang didatangi oleh orang Indonesia kebanyakan. Because European Union is too mainstream. Hehe. gue yang berkesempatan mengunjungi Lviv pada bulan Januari lalu sebelum hebohnya Piala Eropa. gue mendapatkan pengalaman yang tak terhingga dan engga akan gue lupain seumur hidup! gue gue juga dapet bonus untuk menikmati salju (melihat, menyentuh bahkan memakan salju!) rasanya mata ini mulai panas dan mengeluarkan air ketika menyaksikan secara langsung detik-detik turunnya salju pertama (buat gue) di Lviv. Duh, norak! But indeed a dream do come true!
Mungkin ada banyak orang belum familiar dengan kota Lviv, mungkin sebagian dari mereka bertanya-tanya “ada di Negara mana sih kota Lviv itu?” sedikit cerita tentang kota Lviv. Kota Lviv itu berada di sebelah barat Ukraina. Ukraina adalah Negara jajahan Uni Soviet, people in eastern of the country speak Russian and people who live in western speak Ukrainian. Walaupun Lviv bukan ibukota dari Ukraina melainkan Kiev, tapi Lviv ini merupakan pusat kota budaya di Ukraina. Lepas dari bayang-bayang kota Kiev yang megah dengan banyaknya gedung bertingkat yang sangat modern, Lviv merupakan ibukota provinsi yang sangat Indah, hangat, unik dan sangat mempertahankan nilai-nilai budaya yang sangat eksotik, karena di Lviv kalian tidak akan menemukan kereta bawah tanah (Subway/Metro) disinilah nilai ke unikan dari kota Lviv. Lviv juga sangat dikenal julukan dengan “The Little Paris“ ya, karena gaya arsitektur gedung-gedung di Lviv sangat mencerminkan gaya Eropa Barat. Lviv is like a heaven for Chocolate, Coffee, Beer and Vodka lovers!

City Center (Old Town)
            Pusat kota Lviv  dimasukkan ke dalam daftar UNESCO warisan nasional, terdiri dari Rynok Square, Opera House, Freedom Avenue dan banyak bangunan tua, gereja dan tempat-tempat lain. Setiap bangunan yang unik dan layak untuk dilihat. Lviv City Center salah satu perkotaan yang paling indah di Ukraina. Bangunan yang sangat terpelihara dengan baik dan jalan-jalan batu yang indah. Pada saat musim panas banyak sekali orang-orang yang menggelar tikar di taman sambil menikmati udara atau hanya sekedar bersenda gurau dengan teman sebaya sambil menikmati ice cream. Di City Center sering sekali mengadakan festival, gue datang bertepatan dengan moment perayaan Natal Ortodoks. Ya, umat ortodoks merayakan Natal pada tanggal 7 Januari, pas gue dateng disekitar Opera House diadakan semacam Teater buat ngerayain Natal dan banyak banyak banget booth-booth dari yang jual makanan sampai souvenir khas Lviv dan pada bulan Februari dalam rangka merayakan hari Kasih Sayang atau Valentines Day diadakannya Lviv Chocolate Festival selama empat hari berturut-turut. This one was the best festival overall! 

Photobucket
(ini Festival Natal Ortodoks)

Photobucket
(Lviv Chocolate Festival)


Lviv Chocolate Factory
Kota Lviv adalah “surga”nya bagi penikmat Coklat, bagi yang mengaku penggila coklat tapi belum menikmati coklat khas Lviv berarti bukan penggemar coklat sejati. Hehe
Tempat yang terletak di City Center ini menjadi tujuan utama para turis yang datang ke kota Lviv. Di Lviv Chocolate Factory Ada sebuah kafe kecil di lantai pertama dimana lo dapat menikmati apa pun yang terbuat dari coklat mulai dari secangkir cokelat hangat sampai kue dan kue kering.
Di lantai kedua ada dapur dimana lo dapat ngeliat gimana cokelat dibuat, seperti museum mini. Kemudian kamu diajak ke lantai dua, tempat ini seperti restoran prasmanan dimana lo dapat mengambil cokelat yang lo mau beli. Coklat disini benar-benar enak dan harganya juga sangat bersahabat. A must visit place in Lviv especially if you have a sweet tooth or just want to grab a desert :p

Photobucket

Photobucket

Photobucket

Opera House
            Arsitektur Opera House yang sangat terkenal di Ukraine ini sangat klasik dan mengesankan, sayang gue engga sempat masuk ke dalam untuk menyaksikan pertunjukan Ballet disana. gue sih udah cukup puas ngeliat uniknya arsitektur bangunan ini (padahal sih dalam hati pingin masuk). engga usah lama-lama deh sedihnya, Opera House ini mempunyai Restaurant yang sangat unik, terletak disamping gedung, tempat ini ada dibawah tanah Opera House. Menu yang ditawarkan sangat menggugah selera makan dan harganya juga sangat terjangkau. Walaupun gue engga bisa menyaksikan pertunjakan Ballet, setidaknya perut gue keisi makanan enak :p 

Photobucket

Vysokyi Zamok (High Castle)

Lviv High Castle tidak benar-benar sebuah kastil. Pada dasarnya itu adalah sebuah taman yang terletak di bukit tertinggi di Lviv. Hanya ada beberapa reruntuhan kastil bersejarah yang tetap terjaga buatan Union of Lublin, gundukannya terletak di puncak bukit.  Pada awalnya guemales banget buar pergi kesana, karena gue harus menghadapi kenyataan bahwa gue harus menanjaki ratusan anak tangga dan melenyelusuri jalan-jalan yang terjal. Well worth the 45 minute climb to the top and my feeling was definitely right! Ratusan kali gue jatuh dan kepeleset didukung oleh sepatu yang licin dan medan yang curam serta jarak pandang yang kurang jelas (kebetulan banget pada saat itu lagi hujan salju) tapi pemandangan pada saat itu menurut saya sangatlah mengagumkan, everything was snowcapped and even more amazing. Duh norak! When I got there the view was pretty incredible though it was covered by fog. Totally worth to climb!

(ps: it would be better if you go there with your lover. seriously.)

Photobucket


Lviv Ratusha (Town Hall Tower)

            Ratusha adalah gedung balai kota yang berada di jantung kota Lviv (Rynok Square). Gedung ini sama halnya dengan Monas di Jakarta yang membuat berbeda adalah Ratusha tidak memiliki elevator untuk naik maupun turun. tinggi gedung ini kurang lebih 65 meter dan lo harus banget ngelewatin kurang lebih 408 anak tangga untuk mencapai puncak, and it takes like forever to get on top. Seriously. Engga beda jauh dari High Castle, Ratusha juga menyuguhkan pemandangan kota Lviv yang indah dari atas gedung. Kayanya di Lviv ini banyak banget gedung-gedung yang membutuhkan kesabaran ekstra untuk mencapai puncak teratas. Gue rasanya hampir mati kena Asma kalau di ajak main sama si Christina. Hobinya naik turun tangga.



Photobucket

Photobucket

            Bisa dibilang berlebihan sih, tapi I do really in love with this city and the people in it. Selain orang-orangnya yang sangat ramah, Lviv ini surganya makanan! Makanan khas Ukraina itu luar biasa enaknya. Lebay? Engga ah! Sup khas Ukraina yang berwarna merah darah ini bernama Borsh itu juara 1 buat gue, walaupun banyak yang bilang rasanya hambar, tapi sup yang terbuat dari sayur Beet dan dicampur dengan sour cream ini, enak banget!  Ada juga makanan yang bentuknya mirip banget sama dumplings yang dikenal dengan nama Varenyky ini makanan favorit gue selama disana, yaa karena selain makanan ini sih yang paling praktis dimasak selama disana, karena di supermarket banyak yang jual Varenyky instant. Varenyky ini biasanya diisi dengan kentang, cherry, meat (it can be beef or pork) and cheese. Dan masih banyak lagi makan-makan enak lainnya. Untuk masalah harga lo engga perlu khawatir, I think Ukraine is the most cheapest country in Europe. Karena Ukraina itu bukan European Union jadi mata uangnya bukan Euro melainkan Hyrvna (dibaca: Grivna). Pheew~


Photobucket


Spent 47 days in Lviv were not enough for me. Seriously. I promise will come back to Lviv in Summer, I’m enough with the snow! 

No comments: